Belajar
bersikap Bodoamat dari Mark Manson
Melihat
judulnya saja sudah nyeleneh dan menjadi daya tarik tersendiri dari buku ini.
Yup, Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, merupakan salah satu buku self
improvement yang recommended untuk para pembaca. Buku terjemahan dengan
judul asli “The Subtle Art of Not Giving a F*ck” menurut saya
tidak dapat diterjemahkan ke Bahasa Indonesia seutuhnya, yang membua saya harus
membaca berulang-ulang disetiap kalimat agar memahami makna dan pesan yang
disampaikan Mark.
Walaupun
demikian Mark Manson yakni penulis dari buku ini dan seorang blogger terkenal
ini, memberikan banyak kutipan menarik dan rasional, dengan analogi yang mudah
dipahami dengan memberikan contoh kasus kehidupan sehari-hari. Kali ini saya
akan mereview buku yang merupakan salah satu buku terlaris versi New York
Times dan Globe and Mail.
Source:
Kompasiana
Wait, Seni untuk bersikap
bodoamat? Emang ada?
Yup, agak nyeleneh
memang, sekedar Bodoamat pun ada seninya. Tapi itulah yang ingin
disampaikan Mark, kita harus bodoamat pada waktu dan keadaan tertentu.
Mark memberikan 3 seni yang diperlukan untuk dapat bersikap bodoamat, tentunya
secara elegan 😎
Seni #1: Masa bodoh bukan
berarti menjadi tak acuh; masa bodoh berarti nyaman menjadi berbeda
Inilah yang unik, dalam
poin ini dijelaskan bahwa bodoamat adalah TERLALU PEDULI. Ko bisa? Karena inilah
tentang fakta kehidupan, tidak ada yang namanya masa bodoh. Sisi biologis kita
selalu peduli akan sesuatu, dan karena itu kita akan selalu memedulikan
sesuatu.
Mark menjelaskan bahwa
sejatinya orang yang bersikap acuh tak acuh sama sekali orang yang tidak dapat
dikagumi. Orang acuh tak acuh takut terhadap dunia dan gaung pilihan mereka
sendiri. Itulah alas an mereka tidak sekalipun membuat pilihan berarti.
Kemudian muncul pertanyaan,
apa yan kita pedulikan? Hal apa yang kita pilih? Dan bagaimana caranya
bersikap masa bodo terhadap hal yang tidak ada maknanya?.
“Ibu saya baru saja
ditipu teman dekatnya dan kehilangan uang dalam jumlah banyak. Jika saya acuh
tak acuh, saya akan mengangkat bahu, menyerupu moka, dan mengunduh serial The Wire
musim berikutnya. Maaf, Bu. Tapi bukan itu yang saya lakukan. Saya geram. Saya naik
pitam. Saya berkata “Dasar keparat kurang ajar! Lihat saja, Bu. Kita cari
pengacara biar kepara itu merasakan akibatnya. Tahu mengapa? Karena saya sama
sekali tidak peduli. Saya akan hancurkan sekalian hidup laki-laki itu jika
memang perlu.”
Ilustrasi diatas
menunjukan seni masa bodoh yang diajarkan Mark. Hal ini bukan berarti Mark Manson
bersikap masa bodoh terhadap hal apapun, sebaliknya ia bersikap sangat peduli
dan masa bodoh terhadap kesengasaraan yang menghalangi tujuannya, ia tidak
ambil pusing dengan orang-orang yang geram saat ia melakukan sesuatu yang ia anggap
benar atau mulia.
Seni #2: Untuk bisa
mengatakan “bodoamat” pada kesulitan, pertama-tama anda harus peduli terhadap sesuatu
yang jauh lebih penting dari kesulitan
Banyak sekali waktu yang
terbuang sia-sia karena hal-hal yang sangat tidak penting tapi tetap kita
lakukan. Hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas kita. Hal sia-sia tersebut
yakni scroll foto mantan, atau hal lainnya seperti headset yang rusak untuk
sekedar bermain game online, dan masih banyak lagi.
Poin ini menjelaskan
bahwa kita jangan terlena dengan hal yang tidak penting. Mark menekankan bahwa
kita harus memiliki hal penting dan bermakna dalam kehidupan kita.
“Karena jika anda tidak
menemukan sesuatu yang penuh arti, perhatian anda akan tercurah untuk hal-hal
yang tanpa makna dan sembrono”.
Seni #3: Entah anda
sadari atau tidak, anda selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan
orang-orang tidak
dilahirkan dalam keadaan tanpa kepedulian. Hal tersebut masuk akal, mengingat
manusia selalu peduli terhadap sesuatu, bahkan terhadap hal yang remeh-temeh –
salah satunya perilaku KEPO. Yup, apalagi ngepoin urusan orang lain 🤣
akan tetapi semakin kita
beranjak dewasa, didukung oleh banyak pengalaman bahwa memerhatikan hal remeh-temeh
– seperti kepo dengan urusan orang lain tentunya, hanya akan membawa perubahan
kecil.
“Intinya, kita menjadi
semakin selektif terhadap perhatian yang rela kita berikan. Inilah sesuaut yang
kita sebut sebagai kedewasaan. Kedewasaan muncul ketika seseorang belajar untuk
peduli hanya pada sesuatu yang berharga”.
Source:
pinterest
Mark ingin menuntun kita
menjadi lebih masa bodoh
Sepertinya memang begitu,
mark ingin menuntun kita menjadi dewasa dengan cara lebih selektif dalam
memedulikan sesuatu. Jika hal tersebut dirasa hanya remeh-temeh dan tidak
memberikan perubahan yang begitu besar, maka bersikap bodoamat pada saat
itu ialah tepat. Pilihlah sesuatu atau masalah yang dapat merubah kehidupan
kita menjadi lebih berarti.
Mungkin cukup untuk
ulasan pemikiran Mark dalam buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat.
Segala bentuk masukan akan saya terima. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan
atau ulasan.
Komentar
Posting Komentar